Motor yang dikemudikan Kiara melesat dengan cepat, menghindari kejaran polisi. Demi menghilangkan jejak Kiara masuk ke gang sempit dan gelap. Ia langsung mematikan motornya, terlihat mobil polisi melewati gang tersebut.
"Lepas dong, gue sesak tau" ucap Kiara menyadarkan Rakha yang masih memeluknya dengan erat.
Perlahan Rakha melonggarkan pelukannya, terlihat tangannya masih bergetar.
"Lo gak apa-apakan?" tanya Kiara
Plak
Rakha memukul helm yang digunakan oleh Kiara, "Gak apa-apa pale lo, lo gak liat tubuh gue masih gemeteran"
"Bhahahahaha....." Kiara tertawa kencang melihat calon suaminya itu ketakutan saat di boncengnya. Kalau saja ada cahaya lampu, dapat dipastikan wajah Rakha pucat pasi seperti orang yang mau mati.
"Ayo, kita pulang, gue udah cape"
"Pulang kemana?" tanya Rakha heran
"Ke apartemen lo lah, masa ke hotel prodeo"
"Gue naik tak---" belum selesai bicara Kiara langsung menyalan staternya dan blazzzz motornya melaju dengan cepat.
***
Seperti biasanya jam 5 pagi Rakha sudah bangun dan bersiap membereskan rumahnya. Namun ia terkejut ketika melihat Kiara sedang membereskan rumahnya. Ia mencoba melihat jam masih menunjukan jam 05.10 pagi.
Rakha berlari menuju balkon, "Masih gelap, tuh cewek kesambet setan apa jam segini udah bangun" gumamnya.
"Pagi calon suamiku" sapa Kiara
"Ck! so manis lo!" Rakha mendelik kesal mendengar sapaan kiara
Tahan Kiara sabar, lo harus bersikap baik kepada Rakha biar dia gak ngadu sama mamah soal kejadian semalam. monolog Kiara
Drttt...
Drttt...
Ponsel Kiara bergetar terlihat Gina melakukan panggilan video call
"Ngapain mamah ngajak video callan, tumben banget" batin Kiara
"Hai mah"
Wah tumben anak mamah udah bangun pagi
"Iya dong mah, Kiara habis beresin apartemen Rakha"
Cie...lagi belajar jadi istri baik ya
"Uhuk...uhuk...uhuk..." terdengar Rakha batuk karena tersedak minuman "Pinter akting tu cewek". Kiara memicingkan matanya mendengar ucapan Rakha. Meski terdengar pelan, namun Kiara masih bisa mendengarnya.
Kiara membalikan kamera ponselnya kebelakang, menampilkan Rakha yang tengah memasak. Kiara mendekat kearah Rakha agar Gina bisa melihat Rakha yang tengah memasak nasi goreng.
Wah mantu mamah lagi masak, nak Rakha ini cocok banget disebut suami idaman, udah ganteng, pinter nyari duit, pinter masak pula.
Rakha yang mendengar pujian Gina langsung tersenyum mendengar ucapan calon mertuanya itu.
"Udah mah mujinya, kasian kepala Rakha mau meledak tuh denger pujian mamah" Kiara mendelik ketika Rakha menatap wajahnya.
Hari ini kamu sama Rakha jangan lupa dateng ke butik xxx fitting baju nikah kalian, mamah udah telepon orangnya.
"Iya mah, bye"
Mood Kiara rusak gara-gara mamahnya membicarakan soal pernikahan. Ia masih ragu, apa keputusannya menikah dengan pria gemulai itu pilihan yang tepat atau akan menjadi masalah baru. Mata Kiara terus memandang punggung Rakha yang tengah memasak.
"Heh..bengong aja lo" suara Rakha yang terdengar seperti suara cewek pun langsung membuyarkan pikiran Kiara.
"Gue harus ngerubah lo dari sekarang" ucap Kiara
"Kenapa sama gue, gue normal ko!"
"Iye..normal ye, kalau lo gak normal pastinya tinggal di rumah sakit jiwa"
"Ih ini mulut ya pengen gue cabein, pedes banget kalau ngomong" Rakha mencubit bibir kiara dengan dua jarinya.
Kiara mencebik kesal, dan menyendokan nasi goreng kemulutnya dengan kasar dengan mata yang masih melotot melihat Rakha.
Tidak ada pembicaraan lagi dari keduanya, mereka makan dengan tenang tanpa pertengkaran.
Butik xxx
Kiara tengah mencoba kebaya serta gaun yang akan ia kenakan di hari pernikahannya. Rakha terlihat mencuri pandang saat Kiara melihat penampilannya di depan cermin.
"Cantik....eh sial...!" bantin Rakha
Setelah Kiara selesai mencoba baju pengantinnya, giliran Rakha yang mencoba setelan jas serta pakaian adat yang akan ia gunakan di hari bahagianya.
"Gimana Ra" tanya Rakha saat mengenakan setelan jas
"Em..."
"Kok emmm....gak bisa ya muji orang dikit" kesal Rakha
"Iya ganteng ko cocok sama lo, cuma sayang letoy. Bhahaha...."
Kiara berlari kecil menghindari kejaran Rakha "Dasar cewek bar-bar"
Selesai dengan fitting baju, Rakha celingukan mencari Kiara. Tanpa pikir panjang ia langsung melangkan menuju mobilnya.
Saat membuka mobil, Rakha kaget melihat Kiara yang sudah duduk manis disamping kemudi.
"Ngapain lo disini, gue mau ke kantor"
"Ketus banget si jadi keliatan ceweknya tau" goda Kiara sambil memgang dagu Rakha.
Rakha menepis tangan kiara dari dagunya. "Lo ga ngucapin terima kasih,karena gue bawa mobil lo dengan selamat"
"Hah..." Rakha baru ingat semalam mobilnya itu diparkir di jalan pramuka, dan dia balik ke apartemen naik motor Kiara.
"Owh...siapa yang bawa mobil gue kerumah?"
"ya gue lah, pagi-pagi buta ngambil mobil lo dijalan pramuka"
Flashback on
Setelah sampai di apartemen, Rakha langsung menuju kamarnya. Kiara yang kesal karena di cuekin Rakha pun langsung merebahkan tubuhnya di sofa. Tak lama ponselnya berdering yang menampilkan nama Angel.
"Apa nge" ucap Kiara
"Mobil laki lo ketinggalan disini, lo balik ke jalan pramuka ya udah aman ko. Duit lo juga udah ada ditangan gue"
"Iya gue kesana sekarang"
Perlahan Kiara memutar knop kamar Rakha, terlihat Rakha sudah tertidur pulas. ia pun mencoba mencari kunci mobil Rakha. Dengan pelan Kiara mendekati nakas yang ada disamping ranjang Rakha dan mengambil kunci mobilnya.
Jalan Pramuka
Kiara langsung menghampiri Angel, Dion dan Adi yang tengah berbincang. Dicafe yang tak jauh dari area balap.
"Hai..."
"Denger duit aja langsung dateng lo" canda Angel. Kiara berjabat tangan ala anak gaul dengan Dion dan Adi.
"laki lo gak marah Ra, ngeliat lo jadi joki?" tanya Dion
"Entahlah gue gak peduli" ucap Kiara acuh "Dion lo bawa motor gue ke apartemen Angel ya, gue mau bawa mobil Rakha"
"Iye siap, jagain laki lo takut ngadu sama nyokap lo berabe ntar" ucap Dion
"Tenang Kiara ngangkang juga pasti lakinya tutup mulut"
"Kampret lo" Kiara menoyor kepala Angel.
"Gue balik dulu ya bye!"
Flashback off
"Gue mau kekantor, lo pulang naik taksi aja" tanpa menghiraukan ucapan Rakha, Kiara menyamankan punggungnya dan memejamkan matanya.
Tangan Rakha terlihat akan memukul kepala Kiara namun di urungkan melihat Kiara yang terlihat kelelahan.
Adiwijaya Corp
Sesampainya di basement, Rakha mencoba membangunkan Kiara yang tengah tidur.
"Sudah sampai nona" Kiara celingukan karena sekarang ia sudah berada di basement. Ia pun keluar dari mobil melangkah mengikuti Rakha. Sebelum keruangannya, Rakha mampir ke Divisi pemasaran untuk meminta data penjualan bulan ini.
Semua karyawan membungkukan badannya dan memberi hormat kepada Rakha, Kiara yang berada dibelakangnya hanya menatap wajah Rakha yang selalu tersenyum dan menyapa para karyawannya.
"Diana gimana laporannya apa sudah selesai" tanya Rakha
"Eh Pak Rakha, baru saja saya mau mengantarkan laporan ini ke ruangan bapak" wanita yang dipanggil Rakha ini terlihat centil dan terang-terangan menggoda Rakha.
"Makasih ya" ucap Rakha,
"Baik pak" senyum ceria mengembang di bibir Diana, namun senyuman itu memudar ketika ia melihat Kiara di belakang Rakha
"Pak wanita ini siapanya bapa" Rakha menoleh mendapati Kiara yang masih mengikutinya hingga kekantor.
"Owh...kenalin saya calon istrinya Rakha" dengan lantang Kiara memperkenalkan dirinya di depan karyawan Rakha.
Semua mata tertuju ke arah Kiara dan Rakha, Rakha yang ditatap semua karyawannya pun langsung membenarkan ucapan Kiara.
"Perkenalkan ini calon istri saya, 2 hari lagi saya akan menikah" semua memberi selamat kepada Rakha dan Kiara namun tidak dengan Diana yang menatap kesal pada Kiara.
Kiara yang ditatap Diana hanya mengacungkan jempolnya lalu menggesekan ke lehernya "Loser"