Seorang Wanita Cantik

1435 Kata

"Kenapa diam saja, hm?" Aku memalingkan wajah ketika Mas Irham mengintimidasi diriku lewat tatapannya. Aku yang malam ini setengah hati dalam melayani dirinya melakukan hubungan suami istri, memang cenderung pasif dan tak menunjukkan ketertarikan saat memberikan haknya. Kalimat caci maki yang aku terima hampir setiap hari, adalah sebab diriku tak begitu menikmati setiap sentuhannya. Sungguh, jika bukan karena ingat dosa, aku pasti akan menolaknya sesering mungkin jika dirinya meminta. "Bergeraklah sedikit, Najwa. Kau bukan tak tahu, kan, kalau menyenangkan hati suami itu pahalanya besar?" ujarnya terlihat kesal. Aku masih diam meski dirinya telah menggunakan kalimat andalan untuk menekan diriku agar bertindak sesuai keinginannya. "CK! Kau memang benar-benar payah." Akhirnya laki-lak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN