“BUKA PINTUNYA SEKARANG! ATAU AKU AKAN MEMBUKANYA PAKSA!” Suara Damian sukses membuat tubuh Claris menciut di sofa, membuatnya semakin pucat dan pucat. Dengan memberanikan diri, mengatur pernapasannya tetap stabil, wanita dengan gaun robek itu segera bangkit dari duduknya menuju pintu toilet. “Kenapa baru membukanya sekarang? Kamu mau main drama denganku, um?” tuduh Damian dingin, mata menyipit menahan rasa kesal di hatinya. Wanita ini! Berani sekali membuatnya kepikiran mencarinya untuk kedua kalinya malam ini! Claris menatap pria tampan dengan wajah sebeku es itu, sedikit bingung. “Bagaimana kamu tahu aku ada di sini? Lagi pula, untuk apa tuduhanmu itu? Kamu pikir siapa yang membuatku terpaksa harus berada di toilet seperti ini, hah?” geram Claris memberanikan diri. Tangannya yang