Claris menautkan kening pura-pura tak nyaman dengan pertanyaan Damian. Walaupun sebenarnya dia memang tak nyaman. “Kenapa? Untuk apa bertanya seperti itu? Aku mau ke rumah sakit mana, dan dirawat oleh dokter siapa, apa masalahnya denganmu?” sinis Claris dengan wajah data. Damian tampak menahan amarah di wajahnya, rahang mengeras. “Apa kamu masih marah gara-gara gosip itu? Aku minta maaf jika memang itu alasannya. Jika ada alasan lain juga yang tidak aku tahu, aku minta maaf sekali lagi. Aku tidak ada niat buruk kepadamu, Claris. Termasuk merusak hubunganmu dengan Keenan.” Claris sedikit terkejut mendengar ucapannya barusan. Ternyata Damian sama sekali tidak mencurigainya, malah berpikir soal gosip yang sudah dilupakannya. “Kamu tidak salah apa pun terkait gosip itu, Damian. Aku tidak