Kegiatan dansa itu berjalan cukup cepat ketika ritme musik semakin cepat juga, lalu perlahan mereka semua perlahan-lahan sudah bisa berdansa semau mereka dengan musik yang lebih santai. Gelak tawa pecah membahana di udara, pertanda keseruan dansa itu telah mencapai puncaknya. Di seberang sana, Damian bisa melihat Claris sibuk tertawa bersama butler William. Meskipun dia tahu siapa pria yang tengah berdansa dengan sang tunangan, tetap saja matanya tidak bisa lepas dari sosok cantik itu. Nirmala yang sudah mendapatkan apa yang dia mau, sebal melihat mata Damian terus mencuri-curi pandang kepada Claris. “Damian! Kamu, kan, sekarang pasanganku! Kenapa malah melirik wanita lain?” Mata dingin pria itu meliriknya sinis. Segera saja, Nirmala memucat kelam, tapi masih saja berani protes, “ka