Claris menatap dingin sosok tampan Damian, mengerutkan kening dan berkata pelan, “lepas! Tidak lihat tanganku sakit?” Kedua alis Damian naik karena terkejut, buru-buru melepas hati-hati tangan sang wanita. “Kamu baik-baik saja?” “Apakah aku terlihat baik-baik saja?” Hati Damian gelisah. Sangat tidak nyaman. Sekarang, bukan hanya Claris sang tunangan yang bersikap dingin kepadanya, tapi juga Claris di depannya ini. Ada apa dengan kedua wanita itu sampai bersikap bermusuhan di saat yang sama dengannya? “Bisa kita bicara berdua?” tanya Damian hati-hati, karena merasa sejak hari Senin ini, sikap Claris sangat berubah. Dengan jelas menghindarinya seperti sang tunangan. “Maaf. Aku sibuk. Sedang ada tugas penting yang harus diselesaikan.” Hadi datang mendekat, meraih bahu Claris dan berb