Mendengar nada suara merajuk Nirmala, Zerin langsung melihat kesempatan dan tidak mau kalah!
Dia maju ke depan, mengabaikan Hadi dan Gazan sambil mengangkat gaun biru pastelnya.
“Aku! Aku juga mau berdansa dengan Tuan Damian! Apakah kami bisa bergantian berdansa dengan Anda?!” mohon Zerin dengan mata berkaca-kaca.
“Zerin!” tegur Zanan dengan suara dalam dan beratnya, masih berusaha mengendalikan sikap tenangnya melihat sang adik mulai berulah.
“Wuah! Tuan Damian! Anda mau berbagi dansa dengan dua wanita ini? Apakah saya juga boleh mendapatkan kehormatan itu?”
Suara Moli yang tiba-tiba muncul di dekat Eric, membuat semua orang kaget.
Damian menatap ketiga wanita di depannya dengan wajah datar dinginnya.
“Apa yang kamu lakukan?” bisik Eric kesal, di balik punggung, mencubit lengan Mol
