Bab 110 Pernah Bertemu di Suatu Tempat?

1657 Kata

“Hentikan! Hentikan! Lepaskan aku! Kamu tuli, ya?!” berang Claris marah, merasakan lengannya seolah akan putus gara-gara tarikan Hadi Candrakusuma yang terkesan posesif dan tirani. “Ayolah, jangan jadi kucing kecil galak begitu. Apa salahnya kita makan bersama dulu di kantin? Aku yang traktir. Mau makan apa saja boleh. Jadwal perkuliahan kita sama-sama jam 10 lewat, kan? Itu kebetulan yang pas,” balas Hadi dengan wajah puasnya. Pria playboy dengan kemeja biru lembut itu tersenyum sangat lebar, dan segera menarik sang wanita cupu ke dalam rangkulan, terlihat sangat akrab bagaikan sepasang kekasih yang tengah bertengkar manja. Beberapa pasang mata menatap mereka berdua dengan penuh tanda tanya, dan gosip tentang Claris semakin membara bagaikan arang yang ditiup oleh angin hingga berkobar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN