Damian memiringkan kepalanya dengan tatapan dingin, “kamu pikir, seorang simpanan jika disuruh datang ke hotel akan melakukan apa? Cuci baju? Kayang? Besok pagi, aku baru akan keluar dari tempat ini dan harus mengurus beberapa hal. Baru bisa menuntaskan masalah pribadi kita yang tertunda malam itu. Sudah paham maksudku?”
“Disuruh datang ke sini saja malah jadi pembantu. Mana tahu, kan, datang ke hotel nanti disuruh cuci baju dan kayang betulan?” bisik Claris pelan kepada diri sendiri, memajukan mulut sebal, mata melirik ke arah lain.
“Apa katamu?!” tanya Damian yang tidak mendengarnya jelas, tapi merasa jengkel entah kenapa.
Claris menelan saliva gugup sekali lagi, menggeleng cepat dengan wajah keringat dingin.
“Tidak! Bukan apa-apa, kok!”
Damian memicingkan mata dinginnya, menatap pe
