Bab 37. Cemas Winda

1119 Kata

Difa berdecak kecil dan tersenyum kecil. "Bukan mata-mata, dia bertanya tentang kamu dan aku harus menjawabnya." Alana mencebik sinis mendengar kilah Difa. Melihat sikap sinis Alana kepadanya, Difa mendorong makanan dari Alana, sambil berkata dengan nada kesal, "Kalo kamu membenciku, kamu nggak perlu repot-repot memberiku ini." Bagaimana Difa tidak kesal, sikap Alana yang membingungkannya, sebentar-sebentar bersikap manis, lalu berubah membencinya. "Aku bukan membencimu, tapi aku kesal dengan anak sambung itu," kilah Alana. Difa menghela napas panjang, berpikir bahwa Alana sulit sekali berubah. "Kenapa kamu nggak jadi magang di sana? Hm ... kota kecil, nggak akan menjanjikan karir yang bagus. Apalagi dia yang sok itu, baru menjabat direksi utama perusahaan kecil saja sudah sombo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN