“Jangan senang dulu, Wenny. Kita tetap berharap Pak Alvaro memiliki data-data pertemuan Tsamara dan Damian. Aku tahu dia ahli strategi perusahaan, semoga dia masih memiliki data lengkap kehidupan papimu,” ujar Difa dengan sikap tenangnya, dan Wenny tampaknya langsung menangkap maksud dari kata-katanya. “Tapi tenang, Wen. Masih ada kemungkinan Alana bukan anak kandung papimu, dan kita harus memastikannya,” ujar Difa menyemangati. Wenny dan Difa ke luar dari lingkungan kos. Sambil berjalan menuju gerbang kos, Wenny mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menghubungi Alvaro. Tanpa Wenny duga, Alvaro langsung mengangkat ponselnya, “Wenny! Di mana kamu, Nak?” “Om, aku di kosan temenku. Apa Om sekarang ada di rumah? Aku mau ke rumah Om.” “Kamu di mana? ini sudah malam, Sayang. Biar Om yang