Bab 22. Kesal Damian

1042 Kata

“Astaga, Nevan,” ucap Nirmala sambil menggeleng. “Lo, bukannya Mama udah tahu dan pernah cerita ke aku, kalo Nevan memang direncanakan sekolah di sana?” “Iya, Wenny. Tapi, ‘kan … kok dia nggak ngomong-ngomong ke Mama gitu.” Wenny tertawa kecil. “Dia minta aku jemput di Bandara.” “Memang kapan dia rencana pulang ke Jakarta?” “Tauk, pas dia tahu aku di sini, langsung minta aku jemput dia di Jakarta. Aku tanya kapan pulang, dia bilang belum tahu.” Gantian Nirmala yang tertawa. Merasa senang dengan kedekatan anak-anaknya. Apalagi Nevan adalah adik kesayangan Wenny dan Jeanny. Seketika gundahnya terhadap Damian hilang seketika. “Jadi rencananya, Nevan itu pulang beberapa lama, cuma untuk ngurus perpindahan, trus balik lagi ke sana.” “Oh, begitu rencananya.” “Iya, dia mah detail, Ma.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN