"Sayang, kamu tahu seberapa bahagianya aku bisa gandeng tangan kamu lagi seperti sekarang? Rasanya tidak ada kalimat yang bisa menggambarkan rasa bahagiaku saat ini. Aku berharap, sampai tua nanti, cuma tangan kamu yang aku genggam seperti ini, Ze." Adrian mengungkapkan rasa bahagianya saat bisa berjalan beriringan dengan Zevannya. Apalagi tangan mereka saling bertautan satu sama lain. Hal yang sangat Adrian dambakan selama mereka berpisah. "Kita berpisah cukup lama, Adrian. Mengapa kamu tidak berpikir untuk mencari penggantiku saja? Padahal aku tidak pernah lagi muncul di hadapan kamu sejak hari itu." Entah mengapa rasa penasaran Zevannya muncul. Dia ingin menanyakan soal itu. Terlalu banyak pilihan, tetapi Adrian lebih memilih menantikan kesempatan kedua di antara mereka. "Mungki