Chapter 22 Yasa mengikat rambut Shaneen dengan cukup baik. “Belajar dari mana lo ngikat rambut cewek?” “Aku pernah punya rambut panjang dulu.” “Lo? Rambut panjang?” Yasa mengangguk. Shaneen memperhatikan suaminya itu dari atas sampai bawah lalu kembali ke atas. Sulit dipercaya orang seperti Yasa memiliki rambut panjang. “Kok bisa?” “Ya bisa. Dulu waktu masih kuliah aku suka rambut panjang. Sampai sebahu.” “Keren juga ya lo. Gue pikir hidup lo flat banget.” “Ayo makan.” Yasa menggenggam tangan sang istri meninggalkan kamar. Sudah jam 12 lewat dan perut mereka butuh diisi. Olahraga panas tadi cukup menguras tenaga keduanya. … Hari ketiga honeymoon Yasa dan Shaneen habiskan dengan bermain wahana air. Shaneen terlihat sangat puas karena sudah cukup lama ia tak menikmati ber