“Apa latihan kalian sudah selesai ..., Axton, Aidyn?” tanya Hirato. “Kami belum berlatih karena belum menemukan tempat yang pas,” jawab Axton. “Kalau begitu, latihan saja di sini. Tempat ini cukup luas, ‘kan?” “Kau benar. Bagaimana, Aidyn?” tanya Axton sembari mengerlingkan mata kepada pemuda di sampingnya. Aidyn hanya berdeham dan mengangguk membalas. “Apa kau ikut?” tanya Axton pada Hirato. “Tidak, terima kasih,” tolak pemuda bersurai hitam itu. Axton dan Aidyn pun berjalan ke tengah padang rumput. Mereka mulai bersiap dengan kuda-kuda sejenak dan langsung berlari saling menyerang. Hirato yang berjarak amat jauh dari kedua orang itu hanya bisa menatap mereka dengan malas. “Mereka semangat sekali,” gumamnya. Seketika, Hirato teringat pesan ibunya sebelum meninggal. “Hirato,