16. Panggil papa

1061 Kata

Ria terbaring lemas di ranjang, Farel terus menunggui mamanya dengan duduk di samping sambil mengusap rambut mamanya lembut. "Farel, turun!" titah Farhan menyuruh anaknya turun dari ranjang. "Farel pengen nungguin mama, pa. Mama lagi sakit," ucap Farel lesu. "Kalau mau nunggu ya nunggu aja, gak usah diusap-usap gitu kepala mama." serobot Farhan dengan cepat. "Kenapa aku gak boleh ngusapin rambut mama, pa? Aku kan anaknya mama." "Tapi papa suaminya. Papa yang boleh usapin, kamu enggak!" "Mana bisa begitu? Itu tidak adil!" protes Farel. "Ya adil, kamu jangan ngebantah papa! Kalau masih mau jagain mama diem aja tangannya gak usah pegang-pegang!" "Iya, pa!" pasrah Farel. Lebih baik mengalah daripada diusir. Farhan ijin untuk tidak kerja dulu. Untung saja ada Dokter yang mau gantiin di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN