Arseno menghela kasar dengan menghentikan mobilnya pada bahu jalan membuat Metta yang sedari tadi terdiam dengan gelisah menoleh pelan sembari mencengkram kedua tangannya. Gadis berambut sebahu itu mengangakat wajah dan tersentak saat tatapannya bertemu dengan tatapan dingin Arseno. Metta pun refleks mengalihkan pandangannya sembari memainkan jemarinya. Arseno yang masih duduk di belakang kursi kemudi melipat kedua tangan dengan merebahkan kepalanya di atas stir mobil dan menatap Metta lurus. Pemuda berahang kokoh itu berdehem pelan berusaha menarik perhatian Mettta. Namun, Metta malah menatap keluar jendela. Memandangi jalanan yang terik akan panas matahari itu. "Gue boleh nanya sesuatu sama lu, gak?" gumam Arseno masih dengan nada dinginnya membuat Metta perlahan memberanikan diri m