Metta mengerang kecil dengan meregangkan otot-ototnya di atas kasur. Perlahan ia membuka matanya dengan menguap lebar lalu tersentak kini saat melihat Arseno duduk di sisi kasur sembari menatapnya dengan tersenyum manis. "A-Arsen?" Gagapnya dengan langsung mendudukan diri, merapikan rambutnya yang berantakan membuat Arseno di depannya mengulum bibir menahan senyum lebarnya. "Bisa-bisanya tadi malam langsung tidur, padahal ada gue di sini." "Ah, maaf ... aku ngantuk banget, soalnya kecapean ... tamunya terlalu banyak." Ujarnya menatap Arseno, merasa bersalah. "Gue juga capek tapi gak tidur duluan." Balas Arseno masih belum mengalah, "i-iya sih, maaf ya." Mendengar itu Arseno sontak menjulurkan tangannya menyelipkan anak rambut Metta ke belakang telinga. "Gue mau ke masjid dulu, udah shub