16. HADIAH

1402 Kata

Zea menggeliat kala terbangun dari tidurnya. Membuka mata perlahan, dirinya dapati suasana kamar yang tidak seperti ia lihat biasanya. Untuk beberapa saat, Zea cerna baik-baik keadaan di sekeliling. Meyakini kalau kamar serta ranjang yang ia tiduri bukan lah miliknya, Zea buru-buru menoleh ke samping. Dan benar saja. Di detik yang sama kedua mata Zea dapati sosok Edgar yang berbaring di atas sofa dengan berbalut selimut tebal. Zea refleks buru-buru mengintip dalam selimut yang menutupi tubuhnya. Meyakini kalau pakaiannya masih tampak utuh, ia sedikit bernapas lega. Paling tidak, kejadian seperti yang dulu pernah ia lakukan bersama Edgar tidak kembali terulang. Lantas, Zea tampak menarik napas lalu mendesah pelan. Ia ingat kalau semalam membantu Edgar mengerjakan laporan. Mungkin karena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN