Sesaat gadis itu hanya menatap kearah depannya, sembari mendengarkan semua ucapan Gandi yang terkesan lirih itu tepat di samping telinganya yang bisa dengan jelas ia dengarkan saat itu. Key pun segera menoleh menatap kearah kekasi yang saat itu ada di sampingnya yang tengah menyandarkan dagu wajahnya diatas pundaknya. "Nggak apa-apa yang, dari tadi kamu minta maaf terus, akunya yang ceroboh..." ucap Key dengan balasan yang lembut pula saat itu. "Cup." Lalu kecupan lembut Key mendrat di salah satu pipi Gandi, dan saat itu membuat lelaki itu membelalakan keduan matanya. "Aku bukan lelaki jika sampai melewatkannya bukan?" ucap dalam hati Gandi saat itu. Hingga satu tangnnya terangkat dan menahan wajah cantik itu agar tidak menoleh kearah depan seperti semula. "Cup." Gandi berbalik mengecu