Bab 4 Ada apa sih?

1106 Kata
Gandi pun lalu meminum air kemasan itu, usai meminumnya, lirikan tajamnya menatap kearah Key yang terlihat masih mencoba menahan tawanya disana, di tambah lagi pasangan Eric Nora dan juga Evan Vanya pun menatap kearah keduanya. Hingga acara itu usai, sengaja Reza meminta untuk semuanya menunggui disana, karena Reza dan Qiran ingin mengambil foto kembali saat semuanya sudah genap berkumpul. Hingga acara pemotretan khusus usai, dan terlihat gedung acara itu tengah di bereskan. "Kalian mau honeymoon kemana jadinya?" tanya Gandi pada kedua mempelai. Terlihat yang lain pun hanya mengangguk seolah apa yang Gandi tanyakan itu sudah mewakili semua unek-unek yang ada di otak mereka dan malu jika mau di tanyakan. "Hemmmz...ada deh mau tahu aja." Ucap Reza yang tengah bercanda disna. "Pak Gandi...anda pasti sudah menyiapkan kado spesialkan untuk rekan bisnisnya ini?" tanya Reza bercanda pada sahabatnya itu. Lalu terlihat Gandi yang serius merogoh kantong jasnya dan memberikan dua tiket kapal pesiar untuk pengantin baru itu. "Waaaah Gandi serius nih?" ucap Eric yang merasa sahabatnya itu begitu pengertian. "Aku ma selalu pengertian sama kalian tahu nggak sih...kalian saja yang nggak pernah membantu aku dulu saat aku berpisah dari Key, yakan?" ucap Gandi yang memang merasa semua sahabatnya seolah diam dan tidak peduli pada dirinya. "Lah kok salah kita sih Gand? lu kan yang mutuin si Key, masak iya kami malah jodohin lu lagi sama mantan pacar lu kan nggak banget Gand...eh maaf Key..." ucap Eric yang keceplosan, karena memang kenyataan yang semua tahu Gandi memang yang telah memutuskan hubungannya dengan Keyra. "Hei...bukannya si Eric juga sudah mengenalkanmu dengan beberapa wanita, tidak ada yang nyantol juga kan di hati kamu, kenapa jadi kami yang salah sih Gand?" ucap Reza lagi yang menimpali. "Tuh...si siapa tuh yang menjadi klien sekaligus rekan bisnis kamu itu pun kayaknya masih nempel sama kamu deh Gand...enak bener sih hidupmu itu." Ucap Eric yang nerocos tanpa hentinya, dan tidak menghiraukan kode yang Gandi dan Evan berikan padanya, dimana saat itu Key tengah memasang tampang masamnya disana. Barulah Eric paham saat satu kaki Gandi yang sengaja menginjak kakinya, membuat Eric terdiam dan menyadari kelakuannya. "Oh...jadi seperti itu toh ceritanya, makanya...betah ya lama-lama kerja di kantor, yasudah...hari ini nggak jadi nemani aku renangnya, aku mau belanja sama Vanya dan Nora!" ucap Key sembari menarik tangan Vanya dan tangan Nora agar keduanya ikut bersamanya. Ketiga lelaki itu pun hanya melongo menatap pasangannya dibawa pergi oleh kekasih Gandi. Dan saat itu Key pun berbalik kembali menatap kearah lelaki di belakangnya yang pasangannya tidak ia ajak serta, yaitu Reza. "Za...kalau kamu ikutan mereka...awas ya...aku pastikan malam pertama kamu batal malam ini karena Qiran pasti memilih sahabatnya jika aku sampai bersedih." Ucap ancaman Key pada kedua mempelai, dan saat itu Reza pun segera menggeleng sebagai jawabannya dan kedua jempol yang ia acungkan ke arah Key yang lalu terlihat gadis itu mengangguk dan menggandeng kedua lengan Vanya dan juga Nora di kedua sisinya, untuk mengajak keduanya pergi. "Gand...sepertinya wanita kamu ganas ya...masak iya marahnya sama kamu tapi pasangan kami yang di bawa sih?" gerutu Eric pada lelaki di sampingnya, dan saat itu Eric mendapat tatapan menghujam dari Evan dan juga Gandi yang tengah mengapitnya di kedua sisi. Eric baru menyadari lagi akan kesalahannya. "Gimana Gand sekarang?" tanya Evan pada keponakan sekaligus sahabatnya itu. "Ikuti saja lah...mau gimana lagi coba, mereka maunya apa ya ikuti lah...daripada kita di diemin ntar." Ucap Gandi saat itu. "Bukan kita Gand...kamu aja, aku ma di kantor nggak celamitan apa lagi sampai tebar pesona kayak kamu." Ucap Evan yang berganti mendapat tatapan tajam dari Gandi dan Eric disana. "Van...salahkah aku jika terlahir tampan dan sempurna tanpa cela? salahkan saja kakak kamu dan kakak ipar kamu sana, kenapa punya anak yang tampan seperti aku." Ucap Gandi yang begitu songongnya. "Yasudah, kalau begitu nikmati ke tampanan kamu itu sekarang, tidak usah sok songong deh...bujuk sana wanitamu itu, suruh kembalikan pacar aku." Ucap Evan pada keponakannya itu lagi. Kali itu dengan tatapan yang tajam. Membuat Gandi tidak bisa menolaknya, segera saja lelaki itu bergegas menuju ke arah tiga gadis yang tengah berjalan kian menjauh, dan Gandi bermaksud menghampirinya. Nora dan juga Vanya hanya menuruti kemauan dari Keyra, karena ia tahu bahwa saat itu sahatanya tengah kesal pada Gandi. "Key...yang sabar ya, toh dari dulu juga Gandi memang idola sekolah kan? kamu harus sabar..." ucap Vanya yang mencoba menenangkan gadis itu. "Betul juga apa kata Vanya itu Key, dan lelaki memang suka jelalatan sih...Eric juga!" ucap Nora yang membuat kedua sahabatnya itu menoleh menatap kearah Nora secara besamaan. "Ra...kamu nggak tahu apa pura-pura nggak tahu? Eric kan mantan playboy dia...masak kamu nggak tahu sih? dari SMP saja ia sudah handal kalau soal cewek, kan kami teman satu sekolahnya, bahkan satu kelasnya, ya nggak sih Key?" ucap Vanya yang mendapat tatapan tajam dari Keyra, seolah mengisyaratkan dan memberi tahu bahwa wajah Nora sudah berubah makin masam kala itu. "Aduh...aku keceploan astaga...ni mulut...kenapa juga nggak bisa nggerem sih?!" ucap Vanya dengan satu tangannya yang tengah menepuk-nepuk beberapa kali bibirnya sendiri. Namun semua itu sudah tidak berarti lagi, Nora sudah beranjak dari tempatnya dan akan menuju ke arah tunangannya berada. "Guys...aku pergi bertempur dulu, aku balik dulu ya..." ucap Nora pada kedua sahabatnya itu, lalu Nora pun pergi begitu saja dari sana. "Vanya...kamu ini, kamu mau Eric mati hah?" ucap dengusan Keyra dengan nada suara yang sedikit meninggi. "Iya, iya aku minta maaf Key...gimana dong sekarang? aku harus apa? duh...perang dunia ini pasti ntar...!" ucap Vanya dengan nada sedikit paniknya. "Kirim pesan pada Eric sekarang, cepat!" ucap Key yang lalu di laksanakan oleh temannya itu. Vanya pun segera mengirim pesan pada Eric dan memberi tahunya atas tadi saat dirinya keceplosan mengatakan apa yang seharusnya tidak ia katakan. "Key...kayaknya aku harus kesana deh, kamu aku tinggal sendirian disini nggak apa-apa kan?" ucap Vanya yang merasa bersalah pada temannya tadi, dan setelah ia mendapat anggukan dari Keyra, akhirnya Vanya pun pergi menyusul Nora disana, dan meninggalkan Keyra sendirian di tempatnya. Gandi saat itu tengah berpapasan dengan Nora yang terlihat begitu buru-buru. "Ra...ada apa?" tanya Gandi saat ia melihat wajah serius kekasih Eric, tapi saat itu Nora tidak menjawabnya atau menanggapinya, Nora berlalu pergi dari sana begitu saja. "Oh....oke, oke..." gerutu Gandi, lalu di susul Vanya yang tergesa pula, bahkan terlihat gadis itu sedikit berlari. Lagi-lagi Gandi berpapasan. "Van...ada apa sih?" tanya Gandi yang penasaran. "Terjadinya perang dunia susulan Gand..." ucap Vanya dengan cepatnya, bahkan saat itu Gandi akan bertanya lagi namun tidak sempat.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN