"Diam kamu, jangan ikut campur,” tukas Ardi menatap tajam Elisa. “Kamu yang diam, laki-laki kere aja sok-sok’an poligami,” rutuk Sherly. “Kamu!” Ardi mengacungkam jarinya. “Kamu tidak takut ya, Mitha. Ingat, selama kamu jadi istriku kamu hanya berbuat dosa karena tidak menuruti ucapan suamimu, kamu juga jadi wanita laknat yang tidak akan mencium bau surga karena telah menolak dipoligami, padahal niatku baik supaya kita mendapat keturunan.” Dada Ardi naik turun mengeluarkan kekesalannya karena Sherly begitu berani melawannya. “Nggak usah bawa-bawa surga deh, Mas. Kelakuan masih jauh dari kata baik aja sok-sok’an menasihati. Kamu lupa, bagaimana sikap kamu selama ini, bentak-bentak aku di depan teman-temanmu, aku lebih mirip seperti pesuruhmu dibanding istrimu. Sekarang aku jauh lebi
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari