"Daddy..." El menoleh begitu mendengar suara panggilan putri kecilnya. Pria itu menutup map yang sudah menjadi fokusnya sejak setengah jam lalu untuk melihat ke arah Mia yang kini sedang duduk di sofa ruangannya sambil memainkan bonekanya. "Ya, Sayang?" balasnya. "Mia laper, Daddy..." El mengerutkan keningnya. "Mia kan barusan makan, Sayang. Udah laper lagi?" kata El. Pria itu mengabaikan pekerjaannya yang menumpuk. Dokumen-dokumen di atas meja tinggi menjulang, menunggu dia periksa. Namun demi Mia El mengabaikan semua itu. Tidak ada hal yang lebih penting dari putrinya. "Tapi Mia pengen makan coklat, Daddy..." El menghela nafas pelan. "Sayang... Jangan makan coklat banyak-banyak ya. Nanti gigi Mia bisa sakit loh!" katanya. "Tapi kan Mia rajin gosok gigi, Daddy... nanti habis