Chapter 39 : Promise

2001 Kata

El memeluk Nana begitu erat untuk menuntaskan rindunya yang begitu besar. Pria itu mengangkat Nana dan menahannya di udara. El menciumi tengkuk Nana yang tertutup rambut panjangnya. Dia benar-benar rindu Nana. Tidak melihat Nana beberapa hari serasa berabad-abad. "Uncle kangen banget sama kamu, Na. Kangen banget," kata El sembari mengecupi pelipis gadis itu berulang kali. "Aku juga kangen banget sama Uncle," kata Nana sembari menahan tangis. Berhari-hari ini dia berusaha mengabaikan El dengan menolak seluruh panggilan teleponnya dan tidak membalas pesannya. Nana menderita karena kemarahannya pada El. Namun setelah melihat pria itu, seluruh kemarahannya meluruh bersama rindunya untuk El. "Kamu kenapa nggak jawab telfon Uncle? Aku khawatir bukan main. Kamu juga nggak bales pesan Uncle s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN