Nana memijit pelipisnya pelan. Kepalanya terasa begitu pusing. Hampir semalaman dia tidak bisa tertidur karena memikirkan ucapan Aliandra tentang perjodohannya dengan Janu. Gadis itu tidak habis pikir. Kenapa Janu tidak juga menyerah mengejarnya? Dan kini dia malah ingin melamarnya. Keterlaluan sekali bukan? Apalagi Aliandra seakan mendorongnya untuk menerima perjodohan mereka. Bahkan pria itu meminta Nana untuk memikirkannya lagi. Padahal sebelumnya Aliandra bersikeras melarang Nana berhubungan dengan seorang pria. Lantas pertimbangan apa yang membuat Aliandra berubah secepat itu? Bangkit dari ranjangnya, Nana beranjak menuju ke kamar mandi. Dia ingin segera membersihkan diri agar tidak terlambat pergi ke kampus. Karena dia ada kuliah pagi ini. *** El mondar-mandir di dalam ruanganny