Mereka berdiri berhadapan. Jarak mereka hanya terpisah sekitar beberapa senti dan tingginya hanya sepundak Bastian. Dari sudut pandang Bastian dia bisa melihat bahu mulus dan tulang selangka giok gadis ini dengan jelas, itu sudah lama membuat matanya sakit. Belum lagi dengan jarak sedekat ini, dua bakpau kembar milik gadis itu menonjol naik turun membuat tatapannya terganggu. "Mengapa kamu sangat suka menggodaku?" Dia mengeram dengan kesal dan mendorong Risya dengan sekali hentakan ke atas dipan. Bastian segera naik ke atasnya dan menguncinya disana dengan tatapan dalam. Jakunnya sudah naik turun melihat pemandangan dibawahnya. Ketika gadis itu jatuh, hampir seluruh pakaiannya naik ke atas, menampilkan lekuk tubuh sempurna serta pinggang dan perut ramping yang putih. "Siapa yang mengg