"Jangan buka, tolong." Bisik Risya dengan suara parau. Kepala sipir itu mengabaikan permintaan Risya. Ia malah mendekat ke Risya yang sudah ketakutan setengah mati. "Ikutlah dengan saya. Nona." Ajaknya. Mata Risya bergerak curiga. Apa maksudnya ini? Melihat tatapan Risya yang penuh dengan kecurigaan, ia mendesah pelan. "Tenang saja. Percaya pada saya." Sambungnya lagi. Sementara si sipir Sam mulai kehilangan kesabarannya di luar. "Baiklah. Jika kamu melawan, jangan salahkan aku karena bersikap tanpa ampun." Bentaknya marah. Tak lama kemudian kedua orang di luar mulai mendobrak pintu dengan keras. Ketika Risya bangkit dan berdiri, kepala sipir bergerak menuju ke pintu dan memutar kunci knop dengan sekali hentakan. Ketika pintu terbuka kedua sipir ini bergegas masuk tanpa melihat