Setelah menyelesaikan urusan di saint Lucia, Risya berangkat ke saint Angela dengan menggunakan pesawat selama 1 jam. Ia tiba di Bandara ketika hari sudah gelap. Ia belum pernah ke saint angela sebelumnya, jadi Rea membantunya memesan hotel. Hotel itu terletak di jalan springway, jalan terpadat di sepanjang pantai utara Saint Angela. Pemandangannya sangat indah tebing curam di padu laut lepas. Banyak penjual makanan lezat di sepanjang garis pantai. Dari balkon kamar di lantai dua belas hotel ini ia memandang laut lepas. Selembar kertas bertengger di tangannya. Itu alamat Hans. Sebuah bayangan masalalu melintas di benaknya. Karena angin disini dingin, Risya akhirnya masuk dan memutuskan untuk tidur. Bastian mengetuk meja dengan ritme teratur. Sementara tangan yang lainnya memegang ceru