Ken berdiri di depan tempat sampah, menatap makan siangnya sesaat kemudian membuangnya. Setelah itu membawa kotak makan siang itu ke wastafel cuci piring dan mencucinya sampai bersih.
“Wiii ... Ken, makan malam datang …” Arfan memasuki dapur dengan menenteng dua kantong plastik berisi makan malam. Seperti yang ia katakan ia memesan makanan untuk makan malam.
Arfan meletakkan dua kantong itu ke atas meja kemudian mengambil seperangkat alat makan. “Oi, apa yang kau lakukan?” tanyanya saat hendak mengambil sendok dan piring dan melihat Ken seperti mencuci sesuatu. “Kau baru saja memakannya?” tanya Arfan kembali dengan sebelah alis meninggi penuh curiga.
Ken hanya diam, menoleh pada Arfan dan memberinya tatapan sedatar papan.
“Wuih, Ken, kau benar-benar sudah gila,” kata Arfan dengan
