Waktu

1861 Kata

Zio mengamati layar ponselnya dengan serius, entah apa yang tengah ia pikirkan sekarang. Ia sudah seperti seseorang yang menunggu pesan dari kekasihnya. “Jika kau lupa, kita tengah berkendara. Jadi letakkan ponselmu jika tak ingin membuat kita semua mati,” celetuk Ken dengan melirik Zio lewat ekor mata. Saat ini ia duduk di samping kemudi sementara Zio yang mengemudikan mobil sedangkan si kembar Riana dan Raina duduk di kursi penumpang. “Iya, Kakak benar,” celetuk Riana dan Raina bersamaan dimana keduanya berdiri dari duduknya dan mencondongkan tubuhnya dengan tangan berpegang pada jok depan. “Ish, iya, iya.” jawab Zio yang segera meletakkan ponselnya di dashboard. Seperti rencana semalam saat ini Ken menemani si kembar jalan-jalan. Sementara Zio hanya bertugas mengantar. “Oh, ya, Ken

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN