Makan Siang

1804 Kata

Drt … drt … drt …. Mengambil ponselnya yang bergetar di saku jas, alis Ken mengernyit saat melihat layar dan menunjukkan sebuah nomor yang tak dikenal. Seketika sebuah pikiran pun melintas mengira bahwa mungkin itu Aurora. Tapi pada akhirnya ia tetap mengangkat panggilan dan berusaha mengenyahkan pikiran aneh tersebut. “Halo.” [ Hai-- ]  Piip … Seketikan Ken mematikan sambungan telepon saat menyadari suara itu, karena benar saja, itu adalah suara Aurora. Ditatapnya layar ponselnya dimana raut wajahnya begitu datar kemudian kembali memasukkannya ke saku jas. Ia tak habis pikir bagaimana bisa Aurora mengetahui nomor ponselnya. Wanita itu sudah seperti stalker, atau bisa jadi Aurora memang menyewa seorang stalker untuk memata-matainya. Rasanya tak habis pikir, padahal hidupnya sudah tena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN