Kedua mata Ken terpejam dimana pikirannya tak berhenti memikirkan apa yang telah ia katakan pada Aurora tadi siang. Tiba-tiba saja alisnya tampak sedikit berkerut diikuti kedua matanya yang terbuka. Saat ini ia tengah berendam di dalam bak mandi entah berapa menit yang lalu. Ia masih tak habis pikir bagaimana bisa memberi Aurora kesempatan meski dalam hatinya yakin itu semata karena rasa bersalahnya. Ya, pasti hanya karena itu, batinnya. Namun tiba-tiba saja ia merasa takut dan berpikir bahwa keputusannya adalah sebuah kesalahan. Ken menegakkan punggungnya dengan pandangan yang tampak kosong. Mulai hari ini ia harus siap menerima kehadiran Aurora yang pasti semakin gencar menghubungi dan menemuinya. Namun entah hanya perasaannya saja atau memang semakin hari ia semakin bisa mengurangi ra