Sekretaris Baru

1459 Kata
Tok tok tok! "Masuk!" Seru Jaka dari dalam. Seorang perempuan cantik masuk bersama karyawan perusahan tersebut. Jaka yang tadinya nampak fokus dengan laptopnya mendongakan kepalanya. Namun detik kemudian ia membelalakan matanya dan rahangnya pun nyaris jatuh melihat wanita yang berdiri di depannya. "Apa aku tidak salah lihat??" Ucap Jaka dalam hati, ia mengucek matanya berulang kali agar tidak salah lihat. "Pak! Pak Jaka!" Panggil karyawan perempuan tersebut. "Ah, iya ... Iya, Maaf" Kamu bilang apa tadi?" Tanya Jaka yang masih mengumpulkan kesadarannya. "Ini, Pak! Orang yang akan mengisi posisi Office Girl di kantor ini" Ucap Karyawan tersebut. Jaka kegalapan karena berani-beraninya karyawan itu memberikan posisi OG kepada istri bos nya itu. Ya, yang melamar sebagai Office Girl adalah Grace. Jaka kemudian melirik Grace yang masih diam ditempatnya. "Apa nyonya muda tidak mengingat wajahku? Ah, kurasa tidak!" Batin Jaka. Sebuah ide gila muncul seketika di otak encernya. Ia pun tersenyum smirk sambil membawa pabdangan ke arah Grace. "Hmmm, baiklah! Bawa kesini berkasnya. Kau kesini sebentar!" Ucap Jaka sambil mengkode dengan tangannya. Karyawan itu berjalan kearah meja Jaka, "Iya, Pak! Ada apa?" Tanya karyawan tersebut. "Perlakukan dia dengan baik, awas saja kalau ada yang lecet! Aku potong leher kau!" Ancam Jaka sambil berbisik dengan karyawan tersebut. Karyawan wanita itu bergidik ngeri sambil menyentuh lehernya. Sesungguhnya ia sangat bingung melihat sikap orang kepercayaan CEO tersebut. "Siapa sebenarnya wanita ini?" Batin karyawan tersebut. Karna tidak ingin kehilangan lehernya ia pun pergi dengan Grace meninggalkan ruangan jaka. Jaka tersenyum penuh kemenangan, ia akan melihat bagaimana reaksi bosnya itu setelah melihat sekretaris barunya yang ternyata istrinya sendiri. Benar, jaka akan menempatkan Grace sebagai sekretaris Gevano. Ia tidak ingin pusing lagi memikirkan kandidat untuk sekretaris, cukup memanfaatkan yang ada. Jaka meraih telepon yang ada disampingnya, lalu menghubungi pihak HRD. "Bawa karyawan baru yang bernama Grace Almahira keruangan sekretaris sekarang! dan beritahu dia apa-apa saja pekerjaan sekretaris. Ajari sampai bisa! Aku tidak mau kalian sampai melakukan kesalahan yang membuat CEO marah! Mengerti!" Ucap Jaka seraya meutup teleponnya. Sedangkan diruanga HRD, semua orang sedang ribut, pasalnya Grace hanya tamatan SMA bagaimana mungkin akan di gemoatkan pada posisi sekretaris. "Ah, gila ... gila ... gila! Bagaimana mungkin kita menempatkan anak baru itu sebagai sekretaris! Ah yang benar saja" Ucap salah satu staf HRD yang bernama Hilda. "Tidak usah banyak protes, cepat buatkan surat kerjanya! Dan ajari dia dengan baik!" Tegur salah satu temannya yang bernama Hendra. Di ruangan sekretaris, Grace sedang diarahkan bagaimana caranya kerja seorang sekretaris. Ia yang memang pintar cukup tanggap menerima arahan dari karyawan senior tersebut. Setelah selesai, Grace segera melakukan tugasnya di hari pertama. Gadis cantik itu begitu semangat melakukan pekerjaannya. Ia pun tidak menyangka akan menempati posisi ini. "Ah, rasanya ini seperti mimpi. Ibu sama adek pasti bangga padaku! Gumam Grace dengan tersenyum lebar dan sorot mata yang berbinar-binar. Namun seketika senyuman itu hilang begitu saja, ia mengingat kembali akan kontrak pernikahanya. Grace kembali melakukan pekerjaan untuk mencari kesibukan agar tidak berlarut dalam pikirannya. ** "Sayang... Buruan! Ini hampir jam delapan malam, Mama dan yang lain pasti sudah menunggu kedatangan kita" Ucap seorang wanita cantik yang bernama Monica. Ia begitu kesal karena sang tunangan masih sibuk dengan laptopnya. "Iya, iya! Sedikit lagi kok. Tunggu sebentar!" Ucap pria tampan tersebut yang tidak lain adalah Gevano Mahendra Binson. Hari ini dia akan ke mansion keluarganya karena ada acara makan malam dengan keluar Monica tunangannya. Pria tampan itu melirik jam mahal yang melikar ditangannya. Lalu menutup laptopnya dan berjalan keluar menemui Monica yang sudah menunggu didalam mobil dengan wajah cemberut. "Sayang kamu kenapa, Hem? Kenapa wajah cantiknya jadi cemberut begitu?" Ucap Gevano dengan lembut. Ia menoel-noel pipi Monica yang tampak menggemaskan. Monica yang kesal langsung membuang wajahnya, ia hampir saja pingsan gara-gara menunggu Gevano yang kelamaan. "Sayang, lihat sini dong! Kok akunya dicuekin!" Tanya Gevano tanpa rasa bersalah. Monica mendengus kesal, "Kamu sih kelamaan, kan aku bosan menunggu sendirian!" Jawab Monica dengan ketus, ia masih malas melihat wajah Gevano. "Iya, iya aku minta maaf! Besok-besok nggak bakalan begini lagi" Ucap Bara dengan wajah menyesal. Cup, Bara mengecup singkat pipi Monica, "Kamu jangan marah-marah lagi ya. Ayo kita jalan!" Gevano lalu menghidupkan mesin mobilnya dan melaju kemansion keluarganya. Tiga puluh menit kemudian, Gevano dan Monica tiba di Mansion milik keluar besar Smith. Gevano keluar terlebih dahulu lalu mengitari mobil untuk membukakan pintu untuk tunangan itu. "Ayo kita masuk" Ucapa Gevano lalu menggandeng tangan Monica dengan lembut, tidak lupa senyum manis diwajah mereka. "Wah, Calon mantu mami sudah datang!" Ucap Mami Fira, ia merentangkan kedua tangan menyambut calon menantu kesayangannya. Monica tersenyum manis, lalu memeluk calon mertuanya tersebut. "Mami apa kabar?" Tanya Monica basa basi. "Mami baik sayang, sekarang kamu jarang sekali main ketempat mami! Ucap mami Fira seraya melerai pelukan mereka. "Akhir-akhir ini aku sangat sibuk mami, jadwal pemotretanku sangat banyak. Jadi ... ya begitu lah" Ucap Monica. "Mami mengerti kok, ayo kita masuk!" Ucap Mami Fira. Ia pun dan Monica menyusul Gevano yang sudah duluan masuk. Monica duduk di sebelah Gevano, acara makan malam semua keluarga hadir terkecuali adik laki-laki Gevano yang bernama Khafi yang berprofesi sebagai dokter dan kebetulan ada jadwal operasi malam ini. "Bagaimana proses persiapan pernikahan kalian? Tanya Papi Marco di sela-sela makan malamnya. "Belum ada, Pi! Kan masih lama" Jawab Gevano santai. Monica melirik kesal kearah Gevano yang tampak santai dengan makanannya. "Enam bulan bukanlah waktu yang lama, Gevano! Kau dan Monica harus mengurusnya dari sekarang!" Ucap Papi Marco dengan tegas. "Atau kita percepat saja tanggal pernikahannya, bagaimana?" Sahut Papa Randi, ayah dari Monica. Uhuuk ... Uhuuuk ... uhuuuk ... Gevano tersedak dengan makannya, lalu ia meraih air putih dan meneguknya hingga habis tak tersisa. "Jangan! Ma-maksudku tidak usah di percepat, tanggal yang kami pilih sudah pas dan tidak boleh diubah lagi" Ucap Gevano dengan cepat. Ia tidak mau mempercepat pernikahan semuanya harus tetap ditanggal yang sama apalagi ia juga sudah mengikat seorang gadis dengan sebuah kontrak selama enam bulan. "Sayang, kamu kenapa? Memang apa salahnya di percepat, bukankah itu lebih baik bagi kita berdua" Ujar Monica dengan rasa senang. "Bukan begitu sayang, tanggal yang kita pilih itu sudah pas. Kan itu bertepatan dengan hari anniversary kita yang ke-3." Jawab Gevano mencari alasan. Monica menepuk keningnya, "Oh, astaga! Aku sampai lupa. Maaf ya sayang aku benar-benar lupa" Jawab Monica dengan rasa bersalah, hampir saja ia melupakan momen bersejarah hubungan mereka. Selesai makan malam, Monica dan keluarganya berpamitan untuk pulang, Gevano hanya mengantarkannya sampai mobil karena sang tunangan pulang dengan keluarganya.. ** Pagi-pagi sekali Grace bersiap-untuk berangkat, hari ini adalah hari keduanya masuk kerja di perusahaan raksasa itu. Ia berdiri di depan kaca besar, Grace mematut-matut penampilannya hari ini. Ia menggunakan rok span merah muda diatas lutut dengan tanktop dan blazer yang senada dengan roknya. Grace menyanggul rambutnya menyisakan sedikit anak rambut didepannya, sehingga menampilkan leher jenjang putihnya, dan tidak lupa pula ia menggunakan High heels untuk menambah nilai plus pada penampilanya. Penampilan Grace terkesan sangat elegan dan sangat cantik. Setelah rapi Grace segera keluar untuk mencari taksi. Di Perusahan Pagi-pagi sekali Gevano sudah duduk dikursi kebesarannya. Pria gila kerja itu melihat jam ditangannya sudah menunjukan hampir pukul delapan pagi. Ceklek, Jaka masuk dengan membawa setumpuk dokumen ditangannya, lalu meletakkan dengan kasar di atas meja Gevano. Brakk,, "Astaga, Jaka! Kamu apa-apan sih!" Teriak Gevano yang memegangi dadanya karena terkejut ulah asisten tengilnya. Sedangkan Jaka sebagai pelaku hanya menyirangi tanpa dosa. "Tuh, tanda tangan! Semuanya sudah selesai dari kemarin" Ujarnya sambil menunjuk dokumen tersebut. "Keluar cepat! Lama-lama aku bisa serangan jantung akibat perbuatan kamu! Sungut Gevano dengan kesal. Tanpa banyak bicara Jaka pun berjalan keluar, namun saat tangannya memegang ganggang pintu ia membalikkan badannya, "Oh iya, aku hampir lupa! Sekretaris barumu sudah ada, jangan lupa untuk menelponnya!" Ucap Jaka dengan senyum misteriusnya. Karena kesal Gevano melempar pulpen ke arah Jaka, namun dengan cepat Jaka segera keluar dari ruangan yang angker menurutnya itu. Gevano meraih teleponanya lalu menekan angka 1 untuk panggil sekretaris.. "Keruanganku sekarang, dan bawa berkas yang harus saya tanda tangani!" Titahnya dengan tegas. Lalu Gevano menutup teleponnya sepihak. Sedangkan orang yang baru mendapat perintah mendengus kesal karena belum sempat dia berbicara telpon sudah terputus. "Gila ni orang, main putus aja mentang-mentang dia bos! Dasar tidak punya sopan santun!" Umpat Grace dengan kesal. Ia mengambil beberapa berkas yang sudah di cetak, lalu pergi keruan CEO dengan kesal. Tok tok tok ... Ceklek Grace masuk dengan begitu anggun, gadis itu belum menyadari kalau yang duduk dibangku CEO tersebut adalah suaminya, karena posisi Gevano sedang menunduk dan dimejanya ada sebuah gundukan berkas. "Permisi, Pak! Saya adalah Grace sekretaris barunya, Bapak!" Ucap Grace memperkenalkan dirinya. Mendengar kata sekretaris Gevano mengangkat wajahnya. Deg, Sekita ia tertegun melihat istri kecilnya sudah berada didepan matanya. Tidak jauh berbeda dengan Grace, ia begitu terkejut ternyata atasannya adalah suaminya sendiri, seketika dokumen yang ditangannya jatuh berceceran di lantai. "Kau"? Ucap mereka bersamaan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN