“Kau yang sekarang berpikir m***m! Aku hanya ingin menemanimu tidur itu, saja!” Tabah, lalu melepas sepatunya, kemudian merebahkan badannya di samping Clara. Ketika dilihatnya Clara hendak turun dari ranjang Tabah dengan cepat menahan pinggang Clara mencegahnya turun. “Percalah, Clara! Aku hanya ingin tidur saja, sambil memelukmu.” Membuktikan ucapannya Tabah memeluk pinggang Clara dengan erat. Kakinya dengan nyaman ia tumpangkan di atas kaki Clara. Tidak memakan waktu lama sudah terdengar suara dengkuran Tabah. Clara mendesah kesal, karena Tabah yang keras kepala, tetapi ia tidak bisa berbuat banyak. Tangan Tabah memeluknya dengan kuat, begitupula dengan kakinya yang membuat Clara tidak bisa bergerak Tabah sialan sudah membuat Clara, seperti terkurung. Dicobanya oleh Clara untuk meng