“Clara akan datang! Namun, ia bersama denganku, tidak seorang diri, seperti harapan yang ada di kepalamu!” Bentak Tabah. Ia berjalan dengan cepat meninggalkan Clara bersama Rudi. Ia terlalu marah, karena Rudi sudah terang-terangan menggoda Clara di depan matanya. ‘Apa dipikir Rudi tidak mengetahui akal bulusnya? Ia akan mengajak Clara mabuk bersamanya, kemudian ia akan membawanya ke tempat sepi, lalu …!’ Tangan Tabah terkepal erat membayangkan hal yang tidak baik. Dengan langkah kakinya yang panjang dan cepat Tabah membuat jaraknya begitu jauh dengan Clara dan Rudi. Sementara itu, Clara yang hendak menolak ajakan Rudi hanya bisa menatap tidak percaya, ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Tabah. Namun, saat ia hendak protes Tabah berlalu pergi begitu saja. ‘Tingkah Tabah itu lebih