“Tabah, aku lup …” ucapan Fuad terpotong ketika melihat adegan mesra di depan matanya. Cengiran pun munculm di sudut bibir Fuad. “Baru juga aku keluar dari sini, Clara sudah berganti kemeja dan sekarang kalian akan mulai lagi! Stok dan tenaga aman, Bos!” ledek Fuad, yang langsung meloyor pergi ketika dilihatnya tatapan membunuh di mata Tabah. Clara menutup wajahnya dengan kedua tangan. Wajahnya pasti sudah merah, seperti kepiting rebus. Dan lagi-lagi, Tabahlah tokoh utama yang membuatnya menjadi malu. Tabah tertawa pelan, diraihnya tangan Clara yang menutupi wajahnya. “Buat apa malu? Kamu justru harus bangga, karena sudah berhasil membuat Fuad salah faham dan mengira kamu berhasil membuatku merasa puas, yang sayangnya masih belum terbukti!” Grrrr! Clara menggeram marah. Matanya mendeli