Flower 31

1200 Kata

Berhubung hari Sabtu tidak ada rumah sakit umum daerah yang buka akhirnya Akhza memutuskan membawaku ke rumah sakit swasta. Kebetulan dokter spesialis yang direkomendasikan oleh dokter umum klinik terpadu di desaku juga bekerja di rumah swasta tersebut. Aku jadi merasa bersalah pada Akhza. Kami terpaksa harus menggunakan dana darurat untuk membiayai pemeriksaan dan pengobatan penyakitku di rumah sakit swasta yang membutuhkan tambahan biaya dua kali lipat dari biaya rumah sakit umum. “Aku masih bisa nunggu sampai hari Senin, kok, Za,” ujarku ketika masih berusaha menolak melakukan periksa di rumah swasta. “Di sini biayanya mahal.” Sejak usahaku bangkrut dan Akhza diturunkan dari jabatannya serta dimutasi ke daerah terpencil, aku jadi sangat memikirkan segala sesuatu hal yang berhubungan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN