Skak Mat

1501 Kata

“Kamu mau apa?” tanya Aysa polos. Azka menyentuh dagu Aysa dengan jemarinya.  “Aku mau kau masuk ke dalam dan membantuku bicara pada mama seperti yang aku katakana tadi.  Itu saja.” Aysa diam saja. “Jadi kau tidak mau membantuku?”  Azka kemudian mendekatkan wajahnya hingga membuat jarak diantara mereka terkikis, tersisa sedikit saja. Aysa membeku di tempat.  Ia terkesiap saat merasakan sentuhan bibir Azka yang dingin mendarat di bibirnya.  Kakinya mendadak lemas, hampir roboh.  Sensasi itu berbeda, membuat seluruh organ tubuhnya menjadi seperti tak bertenaga.  Ia ingin menolak dan mendorong dadaa Azka, tapi apalah daya organ tubuhnya menjadi lemas sekali. Dan saat tangan Aysa terangkat lalu mendorong dadaa Azka, sayangnya pria itu lebih dulu mencekal kedua pergelangan tangan Aysa dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN