Ternyata Maut Masih Jauh

1616 Kata

Aysa tidak menjawab pertanyaan Azka.  Dia langsung melangkah mengikuti Azka meninggalkan tempat itu, melewati rumput liar setinggi pinggang, berbelok menuju ke jalan raya yang sepi. Aysa ketinggalan langkah Azka mengingat pria itu berjalan sangat cepat, langkah Aysa yang kecil kecil sulit mengimbangi. Azka menoleh ke arah Aysa. Gadis itu tampak tergesa-gesa, namun tetap kuwalahan. "Cepatlah!  Kau bisa kembali tertangkap jika langkahmu begitu!" titah Azka masih dengan senyum yang nilainya penuh dengan ledekan. "Aku udah cepat ini." Aysa berusaha mengimbangi langkah Azka yang lebar.  "Atau jangan- jangan kau kesulitan berlari karena celana dalam milikmu sudah berpindah dan kau takut masuk angin jika melangkah terlalu lebar?" Azka terkekeh pelan. Oh… jadi ini yang membuat pria itu sejak t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN