Part 4_jordan

578 Kata
Part 4_ Isabel mendengus sebal saat ia dan calvino tengah berada dikediaman mereka,sapaan para maid pun tak isabel hiraukan,lain dari biasanya,sikap ramahnya seakan lenyap begitu saja berganti dengan rasa kesal dan jengkel yang luar biasa. "Apa kau tidak makan...??"tanya calvino santai saat melihat isabel yang berjalan melewati ruang makan begitu saja,melihat isabel yang terus saja mengabaikannya calvino benar'benar tidak tahan,ia segera menarik paksa tangan anaknya tanpa rasa iba saat isabel meringis kesakitan"berhenti mengabaikan dad..!!apa pria itu lebih penting dati dad mu ini hah?" "Dad...aku sudah dewasa...harusnya dad tidak banyak ikut campur dengan urusan abel..." Calvino segera melepas cengkraman tangannya,dengan senyum kecewanya calvino berkata"baiklah...kau sudah dewasa sekarang..dan kau juga sudah berhak menentukan jalan hidupmu sendiri...pilihanmu sendiri...dan kaj juga harusnya tau pria macam apa jordan itu..." "Jordan pria baik dad ....dan berhentilah mengurusi hal yang tidak penting seperti ini dad.. abel sudah dewasa..." Calvino segera membalikkan badannya,mengibaskan tangannya sembari berjalan meninggalkan isabel yang tengah menangis tersedu"baiklah...mulai saat ini dad tidak akan ikut campur...!!urusi saja hidupmu...dan jangan pernah mengeluh bahkan menangis dihadapan dad...karena dad tidak akan lagi bisa menolongmu...camkan itu..." Ada perasaan tidak enak saat daddynya mulai mengucapkan itu,entah harus bahagia atau terluka karena ia tau jika seorang calvino sudah berkata tidak akan mudah untuk dirubah"dad.." Calvino mengangkat sebelah tangannya,menandakan jika keputusannya tidak bisa diganggu gugat"jaga dirimu...!!dan jangan pernah berharap dad akan menolongmu jika kau dalam kesulitan...buktikan jika kau benar'benar sudah dewasa..."seperti tuhan mendengarkan ucapan calvino,tidak butuh waktu lama calvino merasakan ponselnya bergetar,ia segera menerima panggilan telfonnya"ada apa..?" Seakan merasakan angin segar,calvino tidak perlu lagi menghindar dari isabel,ia benar'benar akan memberi pelajaran kepada anaknya,bagaimana susahnya hidup tanpa ada orang disampingnya,tanpa dukungan dan perlindungan,calvino sudah terlanjur kecewa,ia merasakan penolakan sebelum menyatakan perasaannya dan jalan satu'satunya adalah menghindar,ia berharap suatu saat perasaan sialannya akan segera membaik dan kembali seperti semula. "Baiklah aku akan segera berangkat sekarang juga..."setelah mendengar penjelasan dari seseorang yang berada disebrang telfonnya,calvino segera kembali melangkah mengabaikan panggilan isabel. Sudah hampir sebulan sugar daddy tidak menampakkan batang hidungnya,semenjak pertengkarannya dengan sang ayah isabel tidak pernah melihat keberadaan ayahnya hanya sekilas,sang ayah terbang keparis setelah pertengkaran mereka dan kini isabel merasakan kesepian. Entah sang ayah benar'benar marah atau sang ayah benar'benar sibuk bekerja. Ia benar'benar tidak menyangka jika daddy sugarnya benar'benar marah dan sama sekali tidak menghubunginya meski hanya sekedar menanyakan kabar atau keadaannya. "Daddy...abel rindu..daddy..."isabel mulai terisak,ia benar'benar merindukan sosok calvino yang ahir'ahir ini tengah berubah sikap kepadanya. Meski dikediamannya isabel tidak sendiri namun ia merasa sangat kesepian. Para maid dan sahabatnya selalu menemaninya namun tidak dengan sang ayah. Tunggu bukankah itu yang isabel inginkan?namun kenapa ia sangat'sangat kehilangan. Sosok sang ayah yang over protektif membuatnya muak namun sekaligus membuatnya rindu. Namun disisi lain ada seseorang yang tertawa bahagia,saat sang pengganggu tidak lagi hadir diantara mereka. Jordan..ya jordan kini tertawa bahagia saat mengetahui apa yang tengah terjadi antara isabel dan juga calvino. Bukan hanya itu fakta lain yang ia tau membuatnya tak sabar ingin bertemu dan beradu mulut dengan calvino. "Hanya ayah angkat..."senyum sinis jordon mulai terukir saat pengacara handalannya tengah menjelaskan status calvino dan juga masa lalu calvino. "Apa ada lagi yang ingin anda tau tuan muda?"tanya brian pengacara andalan keluarga jordan king. Jordan menatap brian lalu mengibaskan tangannya,agar brian segera keluar dari kamarnya,keangkuhan jordan hanya membuat brian menggeleng kepala. Ia tau keluarga king sangat berpengaruh namun cara mereka mendidik anak sangatlah tidak baik dan tergolong sangat buruk. Lebih tepatnya mereka mendidik anaknya hanya dengan harta tanpa kasih sayang. Sungguh miris. "Aku akan menunggumu calvino swans..."jordan menyesap wine yang berada digelas yang ia pegang dan dengan angkuhnya ia tersenyum licik didepan cermin kamarnya. Entah apa yang akan jordan lakukan?sial... Bersambung...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN