Joe menatap Sena cukup lama kemudian beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Sena, ia sudah cukup sabar menghadapi Sena dan mencari tahu mengapa perempuan itu berubah sikap dan enggan bersahabat lagi dengannya, namun Joe sudah putus asa dan berpikir bahwa semua akan terbongkar pada waktunya dan enggan untuk memaksa Sena memberitahunya lagi. Sedangkan Sena hanya menatap meja dengan tatapan kosong, ia masih tidak menyangka bahwa ibu dari sahabatnya itu adalah Siska, wanita yang merebut papanya. Wanita yang sangat ia benci saat masih kecil. “Tapi kenapa dia tinggal di rumah Joe dan di sana ga ada papa?” gumam Sena sambil menatap buku menu yang sedari tadi ia pandangi. Ia bimbang takut saja kalau mamanya Joe bukan Siska, mungkin saja hanya mirip dengan perebut papanya itu. “Tapi aku