Sena mengerjapkan matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam mata berwarna coklat tersebut. Baru kali ini ia bisa tidur nyenyak sampai pagi tanpa mimpi buruk tentang masa lalunya. “Selamat pagi Nona Maria, anda sudah bangun rupanya,” ucap wanita paruh baya yang berseragam putih hitam itu tersenyum ramah pada Sena dengan wajah berseri-seri. Sena yang baru saja bangun dan belum sadar benar hanya mengangguk-angguk saja tanpa menjawab. “Perkenalkan, nama saya Azize. Saya yang bekerja di rumah ini, kalau butuh apa-apa bisa panggil saya dengan telepon yang ada di sana ya,” kata Azize menunjukkan telepon di samping ranjang yang Sena tempati. “Baiklah Bu Azize, terima kasih,” ujar Sena dengan senyuman manisnya. Ia tahu bahwa Azize adalah orang yang ramah pasti ia gampang kerasan d