“Baiklah, singkirkan tanganmu dari mulutku. Mandilah, tanganmu bau keringat,” kata Alex menggoda Sena, ia senang sekaLi membuat Sena malu. Sena mencium tangannya yang berkeringat, sepertinya ia memang harus segera mandi. “Diamlah di sini aku akan pergi mandi sebentar, jangan kemana-mana nanti kamu nyasar,” kata Sena yang berpesan pada Alex layaknya ia berpesan pada anak kecil. Alex tersenyum melihat Sena seperti itu dan ia membiarkan Sena mandi sementara ia melihat-lihat isi ruangan kecil tersebut. Jika dipandang lama-lama tempat itu memang menyenangkan, namun bagi Alex yang terbiasa tinggal ditempat mewah, rumah itu sedikit membuatnya tidak nyaman udaranya juga lebih pengap dibanding apartemennya. “Sena-Sena, kau memilih untuk menyengsarakan diri kamu sendiri, padahal rumahmu di Sidney