Mobil dari pihak maskapai Akasha Airlines yang mengantarkan Mika ke rumahnya seketika berhenti terlebih dahulu beberapa meter lebih jauh sebelum mencapai rumah Mika.
“Mbak Mika, itu ada apa ramai-ramai di depan rumah?” tanya sang supir kepada Mika yang langsung mengangkat pandangannya dari ponsel, lalu menatap kearah depan.
“Hah? Iya, ya, kenapa pada ramai-ramai di depan rumah saya?” tanpa tahu menahu, Mika turun begitu saja dari mobil dan melangkah ke rumahnya. Ia melihat banyak pria dengan setelan jas yang rapi berada di depan rumahnya, seolah-olah sedang menunggu Mika. “Permisi, ada perlu apa ya di rumah saya?”
“Saudari Mikaila?” salah satu pria kemudian menghampirinya dan memberikan selembar kertas pernyataan pada Mika. “Mobil sport milik Anda yang diberikan oleh saudara Mario Bama
