Zeev tidak menyangka hidupnya akan memiliki sebuah kisah konyol yang fantastik seperti hari ini. Hari dimana ia duduk dibawah sebuah kain putih tipis yang transparan bersama seorang wanita yang tak ia sangka-sangka akan ia sebutkan namanya pada akad nikah pagi ini. Zeev mengulurkan tangannya yang kemudian dijabat dengan begitu erat oleh seorang pria yang merupakan ayah Mikayla. Janji suci itu diucapkan, sebuah janji suci yang tentu saja bukan sebuah permainan—tetapi janji suci yang mengikat mereka sampai mau memisahkan. “Saya terima nikah dan kawinnya Mikayla Bamantara dengan maskawin tersebut, tunai!” Suara itu terdengar sangat lantang memenuhi tempat akad, begitu serius dan sangat yakin. Mata Mikayla berkaca-kaca, ia menundukkan kepalanya dan air matanya mulai menetes membasahi pip