Alriq melirik sini Stefani yang bisa-bisa melepas kacamatanya dan kemudian mengusap air mata yang jatuh dari pipinya setelah meletakkan sebuah lingerie itu kembali kedalam box. “Jadi beneran kak Zeev dah nikah?” Lirih Stefani. “Sama Kak Kayla?” “Lah menurut lo?!” Alriq yang memang sahabat wanita itu dari kecil nadanya tiba-tiba meninggi dan sensi. “Ih, masa sih?!” Alriq kemudian menjatuhkan tubuhnya ke sofa sembari menyalakan televisi besar dihadapannya. “Ya lo pikir aja deh Stef, mereka udah tinggal berdua di rumah ini sebelum kita. Mereka bahkan juga pernah kan berduaan di kamar lama banget. Ngapain lagi coba tuh bapak kos kalau bukan ninu-ninu sama kak Kayla?” “Kak Zeev bukan bapak-bapak!” Stefani membela. Alriq meliriknya makin sinis. “Lo mending belajar deh buat buat besok.”