*kembali ke POV (Rey) Keesokan paginya, berita mengenai tragedy itu jadi headlines disemua surat kabar dan TV nasional. Kebetulan hari ini tokoku libur. Aku bisa luangkan waktuku buat si kecil dan istriku. Sampai malampun kehebohan mengenai jembatan itu masih bersliweran di TV. Banyak yang menjadi korban, baik harta maupun nyawa. Jumlah korbannya pun masih simpang siur. Hari Senin, pukul 8:00 pagi. Kali ini aku buka toko agak telat, malah para karyawan sudah menanti diluar toko. Semua kegiatan dilakukan seperti biasa. Mulai pemuatan barang, penerimaan barang hingga pengantaran. Sampai waktu menunjukkan pukul 10 lewat. Kriiiinnnggg … Kriiiinnnggg … Kriiiinnnggg… Suara telpon toko bordering berkali-kali. Aku langsung meraih telpon tersebut. Terdengar di ujung sana suara seorang wanita me