Tour Semarang

1000 Kata
"Pi, Papi nggak salah. Papi transfer aku dua puluh juta, apa ini nggak berlebihan?"keluhku kepada Papi. "Nggak nak, apanya yang berlebihan? Kamu anak Papi, pasti Papi akan usahakan yang terbaik untukmu. Jadi kamu, harus berlajar dengan sungguh!"titah Papi kepadaku. "Ok Pi, thanks iya Pi. Papi sangat baik kepadaku, aku sayang Papi. Thanks Pi,"ucapku sambil tersenyum. "Oia Mami juga ada hadiah, Mami transfer. Tetapi nggak banyak,"ucap Mami sambil mengelus rambutku dengan penuh cinta dan kasih sayang. Mamiku, juga transfer uang sebanyak sepuluh juta. Ya ampun, Mami sangat baik. Terimakasih Mi, tetapi apakah kedua orang tua angkatku tidak terlalu berlebihan? Memberikan aku uang saku, terlalu banyak sekali. Bahkan Papi dan Mami, terlalu memanjakanku. Uang di rekeningku banyak sekali. Ada total, sekitar tiga puluh juta di rekeningku. "Mi, ini banyak sekali. Sepuluh juta lagi. Apakah ini nggak terlalu berlebihan?"tanyaku kepada Mami. "Nggak kok, Mami sudah perhitungkan. Mami kan bilang, Mami lebih kecil dari Papi. Kamu di sana, berbagi saja. Kamu misalkan makan ini, kamu makan bersama kawan kawanmu,"ucap Mami sambil mengecup keningku. "Makasih Mi, oia Mami dan Papi mau oleh oleh apa?" tanyaku kepada Papi dan Mamiku. "Sama sama sayang,"ucap mereka berdua, dengan sangat penuh kasih sayang. ***Study Tour ke Semarang*** Aku berangkat, pagi sekali. Aku kini, sudah menaiki bus bersama kawan kawanku. Aku duduk sebangku, bersama Bagus. Entah kenapa Toni and the genks nggak ikut ke Sekolah, padahal ini Study Tour. Belajar sambil jalan jalan. Seharusnya kan, tidak apa apa. Kenapa mereka tidak ikut iya, sungguh sangat mencurigakan sekali. Aku kasian sekali, walaupun mereka selalu jahat kepadaku. Tetapi aku nggak tega, apalagi mereka itu harus tetap ikut. Aku merasa aneh, tetapi yasudahlah. Aku fokus, berlajar saja. Kami mengunjungi Pabrik s**u, Pabrik Roti dan Pabrik Garam di Semarang. Walaupun aku study tour selama seminggu. Aku hanya menghabiskan uang lima juta saja, di sini lebih murah di bandingkan di Manado. Aku sudah traktir kawan kawan sekelas, sudah memberikan oleh oleh untuk Ayah Ibu, Mami dan Papiku. Aku juga, membelikan untuk Toni and the genks. Walaupun mereka, terkadang suka jahat. Tetapi aku ingin, membelikannya. Aku sangat suka, makan angringan. Murah murah, Ayam penyet dan Nasi harganya sepuluh ribu. Es milo, harganya tiga ribu. Aku sangat senang, bernyanyi dan menari ketika perjalan pulang ke Manado. Banyak hal, yang aku pelajari ketika berada di tiga pabrik tersebut. Setibanya, aku di Manado. Aku segera makan, aku sangat lapar sekali. Aku memesan Nasi Gado Gado dan Orange Juice. Aku pulang, sekitar jam dua siang tiba di rumah. Aku segera memberikan oleh oleh kepada Ayah, Ibu, Mami dan Papiku. Mami dan Papi angkatku, sedang berada di rumahku. Karena Mami sedang ngidam. Mami sangat ingin di masakan Nasi dan Bakso Lobser buatan Ibuku. Bahkan Mami, sampai nambah empat porsi. Sepertinya, Mami sangat menyukai masakan Ibuku. Aku sangat letih, aku sangat lelah akhirnya memutuskan untuk ke kamar. Aku segera, merebahkan diriku di atas kasur. Aku akhirya tertidur, aku sangat ngantuk. Aku terbangun pagi. Sekitar jam delapan pagi. Untungnya sekolah libur, aku segera mandi, aku juga sangat sibuk membantu Ibu mencuci, menyetrika. Kasian Ibu, pasti sangat capek, lelah dan letih. Setelah selesai semua, aku mengantarkan pakaian ini ke para pelanggan Ibu. Setelah selesai, aku membantu Ibu memasak nasi, memasak masakan untuk kami makan. Tetapi terlebih dahulu, aku lihat dulu bahan di kulkas. Berhubung ada Udang, aku memutuskan memasak Puyunghai Udang. Aku juga memasak Hakau, Siomay dan Dimsum. Dari berbagai jenis dan macam. Aku juga memasak, Ayam Betutu dan Sate Lilit. Semoga saja rasanya enak, semoga saja kedua orang tuaku suka. Secara aku melihat dari Youtobe. Secara otodidak. Setelah jadi, aku mengajak kedua orang tuaku. Untuk makan bersama. "Yah, Ibu ayo makan!" ajakku sambil mempersilahkan Ayah dan Ibuku. "Iya nak, sama sama sayang. Wah kamu, sudah masak masakan enak untuk kita,"ungkap Ibu, sambil tersenyum. "Thanks iya Ibu, semoga Ibu suka. Aku berlajar dari Youtobe,"terangku kepada Ibu. "Enak kok, Ayah suka. Terimakasih nak,"ucap Ayah sambil tersenyum. "Terimakasih iya Yah, aku senang sekali. Ayah suka,"ucapku, sambil tersenyum. Setelah selesai makan, aku segera mencuci piring. Ayah kembali bekerja, sementara aku dan Ibu pergi ke Gereja. Aku dan Ibu, berdoa secara khusus. Ya Tuhan, kabulkanlah doaku. Aku ingin Ibu dan Ayah selalu bahagia. Aku ingin Mami dan Papiku juga bahagia, kelak anak Mami menjadi anak yang berbakti. Ya Tuhan, aku ingin menjadi Prajurit Tangguh. Yang berguna bagi Nusa, Bangsa, Agama dan NKRI. Jadikanlah aku, Prajurit TNI AL. Aku ingin, menjaga kelautan NKRI. Jiwa dan raga saya, untuk Indonesia. Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya. Indonesia, sejak dulu kala. Tetap di puja puja bangsa. Di sana, tempat lahir beta. Di buai, di besarkan Bunda. Tempat berlindung di hari tua, sampai akhir menutup mata. Setelah selesai, ke Gereja. Aku menemani Ibu, Ibu pergi ke sesuatu tempat. Aku dan Ibu berlanja ke pasar. Kami membeli sebuah kebutuhan. Ibu bilang, ingin membuat Kue Pisang. Ibu ingin menjualnya. Aku berinisiatif menjual melalui jejaring sosial, pasti banyak yang beli. Benar saja, kue Ibu langsung laris manis. Padahal hanya dua jam. Aku senang kue Ibu banyak yang beli. Aku yang lelah, memutuskan untuk ke kamar. Aku ingin berlajar, setelah itu baru tidur. Karena besok ada ulangan. Tetapi aku aneh, kenapa Toni and the genks nggak sekolah? Padahal sedang ulangan. Mereka juga, masuk sekolah bisa di hitung jari. Alasanya kenapa ia? Aku sangat khawatir, aku sangat cemas sekali. Akhirnya sepulang sekolah, aku segera bertanya kepada Guru BK. Akhirnya aku dan Ibu Sonya mendatangi rumah Toni dan The Genksnya. Tetapi kedua orang tuanya, bilang dan mengatakan jika anak mereka pergi ke Sekolah. Ya ampun, sungguh membingungkan. Aku dan Ibu Sonya, sampai saling pandang. Aku dan Ibu Sonya, sangat lelah. Kami mampir ke kedai Bakso. "Ibu kemana iya Toni dan Genksnya?"tanyaku kepada Ibu Sonya. "Iya ibu, juga sangat bingung. Bagaimana iya supaya mereka nggak bolos? Apalagi mereka sudah kelas tiga. Jika terusan begini, mereka semua bisa bisa tidak lulus sekolah. Ibu bingung sekali,"keluh Ibu Sonya. Ya Tuhan, aku mohon. Berikanlah petunjukmu, tolong beri tahu kami. Dimana keberadaan Toni and the genks. Kami bingung sekali, Tuhan bantu aku. Aku berdoa di dalam hati, semoga Tuhan mendengarkannya. Bersambung.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN