Sepulangnya kami dari belanja, dan makanan hidangan laut.
"Sudah selesai kita makan yang, sekarang kita beli makanan mentah. Terus kamu masak yang," pintaku dengan tersenyum.
"Iya sayang, aku akan memasak setelah kita sampai di rumah. Aku akan memasak untuk ke empat buah hati kita," ucapku dengan tersenyum.
Setibanya di rumah, dan setelah kita selesai belanja. Setelah selesai belanja, aku dan Dewi segera memasak untuk ke empat buah hatiku.
"********?*********** māmā zài zuò shénme? Kàn qǐlái hěn máng?" tanya putriku Debora dengan tersenyum.
(Apa yang ibu dan ayah lakukan? Terlihat sibuk)
"********,******。*********,
Māmā hé bàba zài zuò fàn, wǒmen zài zuò hǎixiān. Yīnwèi yěxǔ nǐ māmā kěwàng," jawabku dengan tersenyum.
(Mama dan Papa sedang masak, kami memasak hidangan laut. Karena mungkin Mama kamu sedang ngidam,)
"******?*******?
Māmā huáiyùnle ma? Bàba shì rènzhēn de ma?" tanya Debora dengan sangat antusiasnya.
(Apa Mama sedang hamil? Apakah Papa serius?)
"********,**,******,***。********,
Shìzhe wèn wèn nǐ de māmā, érzi, bàba xiǎng xiān shàng lóu, qīn'ài de. Bàba xiǎng xǐzǎo huàn yīfú," jawabku dengan tersenyum.
(Coba tanya Mama kamu nak, Papa mau ke atas dulu sayang. Papa mau mandi dan ganti baju,)
"**,**,******。********,*********,**?
Shì de, bàba, bàba xiān xǐ gè zǎo. Yǐhòu wǒmen yīqǐ chīfàn, dài bó lā xiān bāng māmā zuò fàn, hǎo ma?" ucap putriku Debora dengan tersenyum.
(Iya Papa, Papa mandi saja dulu. Nanti kita akan makan bersama, Debora bantu Mama masak dulu iya,)
"**,******,*******。***,
Shì de, wǒ qīn'ài de nǚ'ér, nǐ bāngzhù māmā shì de. Hǎo chú yì," titahku dengan tersenyum.
(Iya putriku sayang, kamu bantu Mama iya. Masak yang enak,)
Aku melangkahkan kakiku, menuju kamarku. Aku melepaskan seragam militerku. Aku melangkahkan kakiku menuju bak mandiku. Aku mandi dengan air hangat di campuri garam pegal dan aroma terapi bunga mawar. Aku berendam selama dua jam, aku ingin melepakan masa penatku.
Ketika sedang asyik-asyik, aku berendam dengan air hangat. Istriku Tiara mengedur-gedur pintu dari luar.
"ハニー*してるの?シャワーを*びていますか、それとも*ていますか?なんでこんなに**がかかるの?
Hanī nanishiteruno? Shawā o abite imasu ka, soretomo nete imasu ka? Nande kon'nani jikan ga kakaru no?" tanyaku dengan mempergunakan Bahasa Jepang.
(Sayang kau sedang apa? Kau sedang mandi atau sedang tidur? Kenapa lama sekali sayang?)
"はい、ごめんなさい、*の*する*、もちろん*はシャワーを*びています。あなたは*が*っていると*います、*はとても*れているので、*は****に*ります。**しないでください
Hai, gomen'nasai, watashi no aisuru tsuma, mochiron watashi wa shawā o abite imasu. Anata wa watashi ga nemutte iru to omoimasu, watashi wa totemo tsukarete irunode, watashi wa ensui furo ni hairimasu. Shinpaishinaidekudasai," jawabku dengan tersenyum.
(Iya maaf istriku sayang, aku tentu saja sedang mandi. Kamu pikir aku sedang tidur, aku sangat lelah makanya aku berendam dengan air garam. Kamu jangan risau sayang,)
"ハニー、*は**に**なことについて*したいのですが、*いでお**を*えてください!
Hanī, watashi wa hijō ni jūyōna koto ni tsuite hanashitai nodesuga, isoide o furo o oete kudasai!" titah Tiara istriku.
(Sayang aku ingin bicara hal penting sekali, cepat kau selesaikan mandimu!)
Aku segera keluar dari bak mandi, aku langsung mengelap tubuhku dengan handuk. Setelah selesai aku langsung mengenakan piyama tidur yang sudah di sediakan istriku.
Aku sangat bingung ada apa dengan Tiara? Kenapa dia mudah marah dan sensitif sekali hari ini? Padahal aku tidak ada salah kata dan perbuatan.
"*の*は*と*いましたか?なんでそんなに*が*がっているの?
Watashi no tsuma wa nan to iimashita ka? Nande son'nani kao ga magatte iru no?" tanyaku dengan sangat penasarannya.
(Apa yang kau sampaikan istriku? Kenapa wajahmu di tekuk seperti itu?)
"*を*して...
Watashi o aishite..." jawab Tiara dengan tersenyum.
Aku sungguh bingung, maksud istriku apa?
"あなたはまだ*の*を*していますか?カンニングしませんか?**して*を**ってみませんか?
Anata wa mada watashi no otto o aishiteimasu ka? Kan'ningu shimasen ka? Saikon shite watashi o uragitte mimasen ka?" tanya Tiara dengan tersenyum.
(Apakah kamu masih mencintaiku suamiku? Apakah kamu tidak akan selingkuh? Apakah kamu tidak akan menikah lagi dan mengkhianatiku?)
"*はあなたをとても*しています、**に*の*の*であなただけです。*は*して**を**ることはありません、**は**に**です。*は*たちの**な**の*いを*つけることができる**はありません、*は**です。**に*の**の*、
Watashi wa anata o totemo aishiteimasu, eien ni watashi no kokoro no naka de anata dakedesu. Watashi wa kesshite kanojo o uragiru koto wa arimasen, kekkon wa hijō ni shinseidesu. Watashi wa watashitachi no shinseina kekkon no chikai o kizutsukeru koto ga dekiru hōhō wa arimasen, watashi wa heishidesu. Eien ni watashi no yuiitsu no tsuma," jawabku dengan tersenyum.
(Aku sangat mencintaimu Tiara, selamanya hanya kau saja di hatiku. Aku tak akan pernah mengkhianatinya, pernikahan itu sangat sakral. Tak mungkin aku menodai janji suci pernikahan kita, aku adalah seorang Prajurit. Selamanya istriku hanya satu,)
"**したいなら、*はあなたを**します。*はあなたをとても*している*ちゃんを*っています、
Saikon shitainara, watashi wa anata o shukufuku shimasu. Watashi wa anata o totemo aishite iru akachan o shitte imasu," ungkap Tiara dengan tersenyum.
(Jika kamu mau menikah lagi, aku akan merestuinya sayang. Ketahuilah sayang aku sangat mencintaimu,)
Aku tak paham dan mengerti, apa yang ada di pikiran istriku? Kenapa dia berkata seperti itu?
"*なティアラにならないでください、*はあなたが**に*きです。*はあなたを**ることはできません、
Hen'na tiara ni naranaide kudasai, watashi wa anata ga hontōni sukidesu. Watashi wa anata o uragiru koto wa dekimasen," ungkapku dengan tersenyum.
(Kamu jangan aneh-aneh Tiara, aku sangat suka denganmu. Tak mungkin aku mengkhianatimu,)
Apa mungkin istriku sedang sakit? Apa mungkin istriku sedang di vonis menderita sakit?
"はちみつは**ですか?どうしてそんなに**なの?
Hachimitsu wa byōkidesu ka? Dōshite son'nani byōkina no?" tanyaku dengan penuh khawatir.
(Sayang apakah kamu sedang sakit? Kenapa kamu sedang sakit parah?)
Tiara hanya diam saja, sungguh sangat membingungkan. Tiara hanya menundukan wajahnya dan menangis. Ada apakah gerangan dengan istriku tersayang?
"ハニー、どうして*ってるの?お*いします、**なる*えてください。**に**きだよ、
Hanī, dōshite damatteru no? Onegaishimasu, shin'ainaru kotaete kudasai. Hontōni daisukidayo," tanyaku dengan penuh kekhawatiran.
(Sayang kamu kenapa diam saja? Aku bertanya kepadamu, tolong di jawab sayang. Aku sangat mencintaimu,)
"ごめんなさい...、
Gomen'nasai...," jawab Tiara dengan menangis.
"あなたは*も*いことをしませんでした、なぜあなたは**なる**する**がありますか?
Anata wa nani mo warui koto o shimasendeshita, naze anata wa shin'ainaru shazai suru hitsuyō ga arimasu ka?" tanyaku dengan sangat penasaran.
(Kamu nggak salah apa-apa, kenapa harus meminta maaf sayang?)
"*は*くはないでしょう、*の*する********** wa nagaku wanaideshou, watashi no aisuruhito," jawab Tiara dengan menangis sesegukan.
(Usiaku nggak lama lagi sayang,)
Bersambung.