Seventeen

1000 Kata

Alona berjalan mengelilingi kamar, meneliti setiap sudut yang ada di dalam ruangan itu. Tak lupa juga dia mengecek kamar mandi serta balkon, dan Alona tak bisa menghentikan perasaan kagumnya akan kemewahan dan kemegahan kamar ini. Wanita itu melangkah keluar kamar, ingin melihat kembali interior serta design memukau dari rumah ini. Rasanya tadi ia belum puas memanjakan mata untuk menikmati pemandangan ini. Alona sadar ia sudah seperti wanita kampungan yang begitu norak. Tapi mau bagaimana lagi, dia memang terpesona sedalam itu pada rumah ini. Mungkin karena sebelumnya dia belum pernah memasuki rumah berkelas seperti ini. Alona tersenyum pada seorang wanita berseragam hitam putih, mungkin salah satu pelayan di sini. Tapi yang membuat Alona bingung wanita itu malah kabur dan pergi dari rua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN